Friday 30 October 2015

Refleksi 87 Tahun Sumpah Pemuda: Saatnya Mahasiswa Purbalingga Bergerak!

Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingatinya sebagai Hari Sumpah Pemuda. Inilah peringatan terhadap pengakuan pemuda-pemudi indonesia yang mengikrarkan Satu Tanah Air, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa. Sumpah Pemuda tersebut dibacakan pada 28 Oktober 1928, hasil rumusan Kongres Pemuda II di Gedung Indonesiche Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106 Jakarta. Gedung ini sekarang dijadikan Museum Sumpah Pemuda.

Peristiwa tersebut menjadi tonggak utama dalam pergerakan Indonesia. Sumpah Pemuda menjadi api yang mampu menggelorakan semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya Indonesia kala itu. Dan yang lebih penting, pengorbanan yang dilakukan generasi muda untuk merebut kemerdekaan Indonesia didasari oleh rasa ikhlas tanpa pamrih tentang jabatan apa yang bakal mereka dapatkan kelak.

Tak terkecuali bagi mahasiswa asal Purbalingga sudah saatnya merealisasikan peran tanggung jawabnya untuk bergerak membangun kota perwira yang menjadi kebanggaan kita semua. Saat ini Purbalingga memasuki era dimana industrialisasi pabrik yang tersebar disudut kabupaten dari perkotaan hingga pedesaan.  Mengatasnamakan untuk kesejahteraan rakyat maka investasi adalah solusi mengatasi masalah kemiskinan di Purbalingga. Di sisi lain bom waktu sudah sangat siap untuk meledak melihat dari generasi muda yang mulai meninggalkan sekolahnya karena memilih untuk menjadi buruh di pabrik. Generasi muda Purbalingga sepertinya sudah mulai masuk perangkap pembodohan secara tidak langsung akibat kebijakan pembukaan investasi  pembangunan pabrik secara gila-gilaan. 

Melihat fenomena ini, mahasiswa Purbalingga perlu kembali di setrum tentang makna sumpah pemuda dimana  generasi muda Indonesia untuk memiliki impian tinggi dan semangat untuk mewujudkannya. Mahasiswa Purbalingga sudah saatnya bersatu dan bergerak melawan pembodohan yang terjadi  pada saudara kita yaitu generasi muda kota perwira. Saat ini generasi muda perwira sudah terlena dengan pembodohan karena ulah dari sebuah kebiajakan yang tidak mengabaikan pentingnya pembangunan manusia. Sudah saatnya mahasiswa Purbalingga  bergerak melakukan kampanye kepada kawan-kawan kita generasi muda perwira tentang pentingnya arti sebuah pendidikan. Tak hanya itu mahasiswa sudah mulai bergerak menentang kebijakan ngawur  ini dengan merapatkan barisan untuk menyelamatkan masa depan generasi muda Purbalingga.

Meminjam sebuah Quotes dari Nelson Mandela “Bahwa pendidikan adalah senjata paling kuat dan ampuh untuk mengubah dunia. Untuk itulah, pendidikan di setiap negara harus menjadi masalah yang diprioritaskan dan segera ditangani.”

0 comments:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com